Imam Syafie pernah ditanya oleh isterinya, “Suamiku, apakah engkau
mencintaiku?” Beliau menjawab, “Ya tentu saja, dirimu adalah sebahagian
dalam hidupku.” Mendengar itu, isterinya bertanya lagi “Apakah engkau
juga mencintai Allah? Bagaimana mungkin dua cinta menyatu dalam hati
seorang mukmin, Cinta kepada Allah dan juga mencintaiku?” Beliau
tersenyum dan mengatakan kepada isterinya dengan pandangan mata yang
lembut penuh kasih sayang. “Kerana cintaku kepada Allah, maka aku
mencintai makhlukNya, memperlakukan dengan hormat dan penuh kasih sayang
terhadap isteriku, anak-anakku dan sesama insan. Aku mencintaimu kerana
cintaku kepada Allah.”
Bismillah Ar
rahman Ar rahim
Dengan
namamu ya allah yang memberikan cinta dan mempersatukan hati hamba hambanya
Pertama dan
selama lamanya segala puji buatmu tuhan,buatmu ya allah ,buatmu cinta
teragungku yang memberikan nikmat untuk sekali lagi hari ini dapat bernafas
atas namamu
Atas nama
kecintaan mu.yang hari ini dengan nama dan sifatmu yang Rahim masih memberikan
aku kesempatan,masih memilih aku untuk
masih merasa halwatul iman iaitu kenikmatan iman itu ya allah.
Tetapkan aku
dalam jalan kebenaran ya allah
Pimpinlah
aku dalam menjalani ujian hidupan yang penuh panca robanya.
Alhamdulillah kali ini berada dimuar,setelah
sekian lama berada di klang.satu banda yang hiruk pikuk bole aku
gambarkan.setiap manusia kelihatan sangat sibuk dalam urusan dunyawi mereka.
Jauh bezanya
di muar.masih diberi kesempatan untuk mendengar kicauan burung burung,bunyi
angin deru deruan.yang sebenarnya adalah bentuk tasbeeh tasbeeh mereka kepada
Allah yang esa!subhanallah.
Alangkah
bagus klu allah bukakan hijab kita dan dapat memahami bahasa alam ini. pasti
aku akan menjadi manusia pertama yang tertunduk malu pada mereka
semua.astagfirullah.
Aku terbaca
satu blog ini disaat mengisi nutrisi hati agar tidak gersang dek pujukan dan
godaan dunia,terlintas pada blog ini
Aku
tersenyum sendirian.
Seolah olah
dapat merasai kebenaran setiap kata kata penulis di entry itu.
Orang cakap
tak rasa kt tak tau,dan semestinya orang yang tak merasa tidak mempunyai hak
untuk mengomen,not reliable gtu.he ada pilih kasih distu
Cinta
allah.cinta manusia.
Subhanallah.topik
yang besar untuk dibincangkan.sangat besar.aku terpaksa setuju.tidak,bukan
terpaksa,aku sangat setuju.
Terasa macam
satu tamparan hebat saat membicarakan isu ini.
Teringat
kepada dosa dosa dahulu yang entah allah maafkan atau tidak..=’(
Dalam
mentafsirkan priority cinta manusia dan
cinta allah ,masing masing mempunyai pendirian yang tersendiri.
seperti
selalu aku katakan aku sangat menghormati pandangan setiap dari mereka ,selagi
mana tidak bertentang dengan islam, selagi mana tidak meletakkan cinta manusia
lebih tinggi dari allah that is sooooo fine with me.
He which actually
indirectly aku da letak skema jawapan kan bg soalan antara priority cinta allah
dan manusia?haha which indirectly I would say, cinta allah itu lebih utama dari
cinta manusia which in a way means I wont accept other answer than that.haha
mana kebenaran ayat aku
“seperti
selalu aku katakan aku sangat menghormati pandangan setiap dari mereka”?
Sekali lagi
tersenyum sendirian
.
Aku pernah
dahulu antara dilema dalam menentukan mana lagi penting antara cinta allah dan
cinta manusia.
Apabila aku
Tanya pada diri, mulut dengan lajunya berkata “oh shahira sudah tentunya Allah
yang paling kau sayang shahira,bukan manusia”
Pandainya
mulut bermain madah.
Entah
mengapa Hati tidak dapat bertenang dengan pengakuan yang dibuat oleh
mulut.gundah gulana,rasa tak tenang,rasa jauh dari pandangan cinta allah.
Lantas aku
bertanya pada hati
“siapa lebih
utama shahira.siapa lebih kau sayang.allah atau si dia(cinta manusia)?
Dalam keheningan
malam itu hati dengan susahnya menjawab “si dia”
Ya
allah..sekarang baru aku tahu peritnya kejujuran itu.dalam hati terpaksa
mengagumi pepatah arab itu
Dan I’ve to
admit inilah pengakuan paling pahit yang pernah aku buat..
Sampai
sekarang masih tersa kepahitannya.
Jadi sebab itu
aku katakan kita takkan tahu how it feels sampailah kita sendiri da rasa,dan
sebab itulah aku kata orang yang tak rasa, komen dia tak reliable..=p
Aku menjawab
di blog sahabat itu.
Dengan
pantas jari jari mengukir bait bait perkataan mengatakan dan mengiyakan setiap
dari kata katanya.ketenangan yang aku peroleh wallahi tiada tandingan.tiada
lagi gundah gulana tiada lagi resah resahan.
Subhannallah.terimakasih
ya allah.
Di awal awal
pencarian cinta hari itu, tak nafikan pergolakan nafsu dan iman berentap begitu
dahsyat sekali.
Keliru
antara keperluan aku sebagai manusia dan kewajipan aku sebagai hamba.
Mungkin aku
terlupa hari itu aku adalah hamba.dan pengabdian aku sudah tentunya untuk
allah,cintaku untukNya.
Sebagai
manusia yang perkataan nya sahaja berasal dari “nasia” perkataan arab apabila
dinasabkan menjadi manusia,didefinasikan pada “lupa” ,sudah tentunya aku lupa siapa
aku
pada siapa
aku berkhidmat.
lupa.
lupa itu
lupa ini.
Dan aku tak
nafikan dalam pencarian iman hari itu bukan sahaja sahabat2 dunia tapi sahabat
sahabat akhirat hendaknya banyak membantu aku.
Membimbing,memberi
nasihat, paling kurang pon mendengar dilema aku ni.
Semoga allah
membalas jasa kamu sahabat
Jadi
sekarang matlamat telah jelas.
Bukan
dimulut sahaja tapi dihati juga harapnya insyallah..=)
Seperti
kata2 allah mafhumnya “adakah kau sangka kamu telah beriman sebelum aku menguji
mu..”
Andai ada
diluar sana masih tercari cari cinta manusia,atau rasa keliru antara kepetingan
cinta allah dan manusia ,ambillah iktibar dari ceritaku ini,dan percayalah
tiada yang lebih agung dari cinta allah.
Aku cerita
sebab aku da rasa
Aku beri
nasihat sebab aku pernah buat silap